KEDIRI - Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri Drs H Lutfi Mahmudiono secara terang-terangan menjelaskan dari mana asal uang sebesar Rp 223 juta yang dibagikannya kepada para pedagang di Balai Desa Gadungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (8/9/2022)
Menurut anggota dewan dari Dapil Kabupaten Kediri IV, yang meliputi wilayah Kecamatan Wates, Ngancar dan Plosoklaten yang akrab disapa Pak Lutfi ini, uang sebanyak hampir seperempat milyar tersebut bukan lah dari kantongnya pribadi atau miliknya sendiri.
"Uang ini bukan milik saya, bukan milik Mas Khusnul Arif (Anggota DPRD dari Fraksi Partai NasDem yang ikut hadir, red), bukan milik Mas Bup Dhito (Bupati Kediri), dan bukan milik Pak Lurah. Ini adalah uang masyarakat, ketika membayar pajak kemarin. Jadi, inilah salah satu manfaat dari uang pajak yang masyarakat bayarkan, " kata Pak Lutfi di hadapan 233 pedagang calon penerima BLT di Balai Desa Gadungan.
Pak Lutfi juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk sadar dan taat membayar pajak agar pembangunan di Kabupaten Kediri berjalan dengan lancar serta sesuai rencana. Meskipun pajak yang dibayarkan itu nominalnya mungkin saja hanya puluhan ribu atau ratusan ribu, namun hal itu sangat berarti sekali bagi negara.
"Mungkin saja pajak yang bapak / ibu bayarkan itu jumlahnya puluhan ribu atau ratusan ribu saja, namun hari ini Panjenengan semua masing-masing mendapatkan BLT sebesar satu juta rupiah. Maka dari itu kita patut berterima kasih kepada Pak Kades yang telah mengusulkannya, dan Mas Bup Dhito yang telah menyetujuinya, serta Bagian Perekonomian dan Bank Jatim yang membagikannya disini, " ucapnya.
Pak Lutfi juga menjelaskan, BLT untuk para pedagang tersebut merupakan program Pokir (Pokok-Pokok Pikiran) Anggota DPRD Kabupaten Kediri, yakni usulan dari kelompok pedagang dan kepala desa, atau Kader Partai NasDem setempat.
“Hari ini saya selaku Anggota DPRD Kabupaten Kediri, menyalurkan Pokir dari APBD tahun 2022. Pokir yang saya usulkan ini berupa bantuan langsung tunai untuk para pedagang keliling, kaki lima dan UMKM, masing-masing mendapatkan BLT sebesar satu juta rupiah. Dan tradisi di Partai NasDem, semua Pokir itu diterimakan penuh 100 persen, tanpa ada potongan sepeserpun, " jelasnya.
Yang luar biasa pada penyaluran BLT ini, lanjut Pak Lutfi, yaitu terobosan baru dari Bank Jatim. Pasalnya, ketika ada pembagian BLT itu biasanya para penerima diberikan buku rekening, kemudian mereka mencairkan sendiri-sendiri ke Bank Jatim, namun kali ini para pedagang diberikan uang tunai secara langsung.
"Ini terobosan luar biasa dari Bank Jatim. Meskipun pencairan BLT ini melalui rekening masing-masing penerima, tetapi hari ini bisa langsung diambil cash di lokasi, tanpa harus bersusah payah dan mengantri lagi untuk mengambil ke kantor bank. Semoga langkah seperti ini dapat ditiru dalam pencairan BLT di tempat lain, " urainya.
Sementara itu, Kepala Bank Jatim Cabang Pembantu Wilayah Wates, Five mengatakan, langkah pencairan uang BLT secara langsung kepada pedagang di lokasi ini dilakukan untuk mempermudah para penerima dan menghindari antrian panjang di kantor bank.
"Selain menyalurkan bantuan langsung tunai ini, Bank Jatim juga melayani pinjaman modal melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan kredit ini bunganya sangat rendah sekali, dan untuk pembayarannya bisa dilakukan setiap bulan, tri wulan, bahkan juga tiap tahun, sesuai kemampuan dan kesepakan, "urainya.
Sedangkan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kabupaten Kediri, Dra. Dyah Saktiana, dikonfirmasi melalui Kasubbag Perekonomian, Hari Subagyo, SE, seusai mendampingi penyaluran BLT di Balai Desa Gadungan, berharap supaya bantuan tersebut dapat menjadi tambahan permodalan para pedagang.
"Bantuan langsung tunai ini sebagai bentuk pemulihan ekonomi untuk sedikit membantu para pedagang kaki lima, warung, pedagang kelontong.dan usaha mikro lainnya yang selama dua tahun lebih terdampak pandemi Covid-2019 dan kemarin juga ada kenaikan harga BBM, " terangnya.
Menurut Hari, BLT Pokir untuk permodalan para pedagang yang disalurkan melalui Bagian Perekonomian Kabupaten Kediri sampai dengan masa PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) tahun 2022 totalnya mencapai Rp 6 miliar lebih.
Di tempat sama, Kepala Desa Gadungan, Khairul Basir, ST, saat mendampingi penyaluran BLT mengajak para penerima untuk mensyukuri berapapun rejeki yang diperoleh hari ini. Karena apapun bentuk rejeki yang diperoleh itu harus disyukuri.
"Jangankan ketika kita mendapatkan nikmat, saat memperoleh cobaan saja, kita juga harus mensyukurinya. Apalagi ini bantuan langsung tunai yang merupakan usulan atau Pokir dari Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Bapak Lutfi Mahmudiono, maka harus kita syukuri bersama, " katanya.
Kades Gadungan, Khairul Basir berharap kepada para penerima BLT supaya memanfaatkannya dengan baik, khususnya untuk penambahan modal, sehingga usahanya bertambah, bukan digunakan untuk konsumtif.
"Pada penyaluran BLT apapun, seperti BLT DD yang jumlahnya hanya sedikit, kami selalu menyarankan supaya tidak dipakai untuk konsumtif, tetapi harus dimanfaatkan untuk penambahan modal usaha dan labanya nanti baru digunakan konsumtif. Apalagi ini BLT permodalan untuk pedagang yang jumlahnya satu juta rupiah, "ungkapnya.